Hikmah kehidupan dari Pekerja bangunan
suatu ketika seorang mandor pekerja bangunan berada di lantai ke-5 sebuah bangunan, dan di suatu waktu dia ingin memberitahukan suatu hal yg penting ke pada anak buahnya yg ada di lantai paling bawah yg mengaduk semen,
dengan berteriak-teriak dia memanggil bawahannya, akan tetapi sang bawahan tdk mendengarnya, kemudian ia meleparkan uang koin yg ada di saku kantongnya beberapa kali ke arah bawahannya, akan tetapi yg ada, sang bawahan malah tertawa gembira dan memasukannya ke dalam kantongnya, karena tidak berhasil juga memberitahukan sang bawahannya, maka sang atasan akhirnya melemparkan beberapa batu kerikil ke arah bawahannya dan tepat mengenai kepala dan bahunya, si bawahan merasakan kesakitan akibat lemparan batu tersebut, dan akhirnya dia pun menoleh ke atas ke arah batu tersebut dilemparkan dan akhirnya dia pun baru menyadari bahwa dari tadi sang atasan/mandor memanggilnya, dan pesan itu pun akhirnya tersampaikan...
wahai teman-teman,
dr kisah ini bisa kita ambil Hikmah, bahwa kehidupan kita seringkali berjalan seperti kisah diatas, penulis bukan ingin menyamakan Allah dengan seorang mandor, akan tetapi penulis ingin mengingatkan kepada diri sendiri begitu juga kepada teman-teman semua bahwa,
Allah seringkali memberikan kita peringatan akan sesuatu hal yang mungkin kita telah berbuat salah di dalamnya, dan Allah memberi peringatan kepada kita dengan cara yang lembut baik itu melalui Al-Qur'an, Al-hadits, dari lisan para ulama, dari berbagai kisah kehidupan di sekeliling kita dan dari peringatan2 lainnya,
akan tetapi seringkali kita menyadari akan hal ini,
dan betapa sayangnya Allah kepada kita, oleh karena itu Allah mengingatkan kita mealui kenikmatan-kenikmatan yg dia turunkan kepada kita, baik itu kesehatan, keselamatan, harta, dan nikmat-nikmat lainnya,
akan tetapi sringkali kita menikmati kenikmatan tersebut, tapi kemudian kita lupa untuk bersyukur kepada Allah, dan kita tidak belajar apa hikmah dibalik segala kenikmatan yang Allah berikan tersebut,
dan betapa Maha Kuasanya Allah ketika dia mengingatkan hambanya dengan cara-cara yg lembut sang hamba masih juga berdiam diri dalam kesalahannya, kelalaiannya,
maka kemudian Allah mengirim peringatan tersebut dengan masalah2/ujian2 yg ringan, yg semoga dengan ujian tersebut sanga hamba bisa tersadarkan dan kemudian kembali kepada jalan yg lurus,
sampai titik inilah kita seharusnya menyadari akan peringatan-peringatan yg telah Allah turunkan kepada kita,
karena jika peringatan kecil masih juga kita bergeming dan berdiam diri di dalam kubangan kesalahan,
maka bersiap-siaplah Allah akan menurunkan peringatan baik itu dalam bentuk masalah/ujian/musibah bahkan adzab yg besar kepada kita, sehingga kita tidak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan yg terjadi hanya penyesalan di dalam kehidupan dunia dan diakhirat kelak...
wallahu a'lam
semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tulisan diatas dan mengambil pelajaran dari ayat ini :
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
(Q.S. Al-An'aam:44)
dengan berteriak-teriak dia memanggil bawahannya, akan tetapi sang bawahan tdk mendengarnya, kemudian ia meleparkan uang koin yg ada di saku kantongnya beberapa kali ke arah bawahannya, akan tetapi yg ada, sang bawahan malah tertawa gembira dan memasukannya ke dalam kantongnya, karena tidak berhasil juga memberitahukan sang bawahannya, maka sang atasan akhirnya melemparkan beberapa batu kerikil ke arah bawahannya dan tepat mengenai kepala dan bahunya, si bawahan merasakan kesakitan akibat lemparan batu tersebut, dan akhirnya dia pun menoleh ke atas ke arah batu tersebut dilemparkan dan akhirnya dia pun baru menyadari bahwa dari tadi sang atasan/mandor memanggilnya, dan pesan itu pun akhirnya tersampaikan...
wahai teman-teman,
dr kisah ini bisa kita ambil Hikmah, bahwa kehidupan kita seringkali berjalan seperti kisah diatas, penulis bukan ingin menyamakan Allah dengan seorang mandor, akan tetapi penulis ingin mengingatkan kepada diri sendiri begitu juga kepada teman-teman semua bahwa,
Allah seringkali memberikan kita peringatan akan sesuatu hal yang mungkin kita telah berbuat salah di dalamnya, dan Allah memberi peringatan kepada kita dengan cara yang lembut baik itu melalui Al-Qur'an, Al-hadits, dari lisan para ulama, dari berbagai kisah kehidupan di sekeliling kita dan dari peringatan2 lainnya,
akan tetapi seringkali kita menyadari akan hal ini,
dan betapa sayangnya Allah kepada kita, oleh karena itu Allah mengingatkan kita mealui kenikmatan-kenikmatan yg dia turunkan kepada kita, baik itu kesehatan, keselamatan, harta, dan nikmat-nikmat lainnya,
akan tetapi sringkali kita menikmati kenikmatan tersebut, tapi kemudian kita lupa untuk bersyukur kepada Allah, dan kita tidak belajar apa hikmah dibalik segala kenikmatan yang Allah berikan tersebut,
dan betapa Maha Kuasanya Allah ketika dia mengingatkan hambanya dengan cara-cara yg lembut sang hamba masih juga berdiam diri dalam kesalahannya, kelalaiannya,
maka kemudian Allah mengirim peringatan tersebut dengan masalah2/ujian2 yg ringan, yg semoga dengan ujian tersebut sanga hamba bisa tersadarkan dan kemudian kembali kepada jalan yg lurus,
sampai titik inilah kita seharusnya menyadari akan peringatan-peringatan yg telah Allah turunkan kepada kita,
karena jika peringatan kecil masih juga kita bergeming dan berdiam diri di dalam kubangan kesalahan,
maka bersiap-siaplah Allah akan menurunkan peringatan baik itu dalam bentuk masalah/ujian/musibah bahkan adzab yg besar kepada kita, sehingga kita tidak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan yg terjadi hanya penyesalan di dalam kehidupan dunia dan diakhirat kelak...
wallahu a'lam
semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tulisan diatas dan mengambil pelajaran dari ayat ini :
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
(Q.S. Al-An'aam:44)
Categories :